Kesenian Saradan Secara Umum

Berawal dari sebuah pembicaraan santai antar tokoh masyarakat di Dusun Saradan, kesenian menjadi salah satu topik pembicaraan yang membuahkan hasil berupa perkembangan yang sangat pesat. Beberapa masyarakat merasa tertarik untuk berlatih beberapa kesenian. Eksplorasi terkait kesenian terus dilakukan oleh para tokoh-tokoh masyarakat atau tokoh-tokoh kesenian dengan mengikuti perkembangan zaman sehingga Dusun Saradan dikenal dengan keseniannya yang beragam dan telah diwariskan dari generasi ke generasi. Berikut ini merupakan ragam kesenian yang terdapat di Dusun Saradan:

  • Karawitan

Karawitan merupakan musik Indonesia berupa seni gamelan yang mampu mengungkap jiwa manusia dalam wujud nada-nada yang berlaras slendro dan pelog, diatur berirama, selaras, berbentuk, enak dipandang dan didengar baik dari segi instrumental, vokal, maupun garap campuran. Karawitan di Dusun Saradan memiliki 2 jenis, yaitu karawitan klasik dan karawitan modern. Karawitan klasik merupakan karawitan yang ditampilkan secara tradisional dengan bapak Adi Carito sebagai pelatihnya, sedangkan karawitan modern terdapat kolaborasi dari penyanyi dan sinden modern dengan Dalang Wahyu Prastowo sebagai pelatihnya.

  • Ketoprak

Ketoprak merupakan sebuah pertunjukan yang mirip dengan wayang orang. Perbedaannya terletak di tokoh dan tema yang dimainkan. Ketoprak menyajikan cerita dongeng yang memberikan nuansa keraton dan kehidupan kerajaan yang kemudian divisualisasikan dalam bentuk sandiwara atau pertunjukkan teater. Ketoprak melibatkan beberapa unsur, yaitu tari, drama, musik, dan sastra. Pertunjukan ketoprak biasanya diiringi dengan musik gamelan. Di Dusun Saradan, kesenian ketoprak ini lebih banyak digemari oleh generasi tua karena sudah lebih paham tentang alur ceritanya dibandingkan generasi muda. Ketoprak Dusun Saradan pernah mengisi acara di Alun-Alun Utara Yogyakarta.

  • Wayang Kulit

Wayang kulit merupakan sebuah pertunjukan seni yang menggunakan bentuk karakter mitologi yang terbuat dari pahatan kulit binatang yang kemudian dikeringkan. Pertunjukan wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang kemudian memainkan seluruh aktor dalam wayang dengan karakter yang beragam. Pertunjukan wayang kulit biasamya menceritakan tentang kisah Mahabaratha dan Ramayana. Di Dusun Saradan, wayang kulit merupakan kesenian yang digemari oleh generasi tua, tetapi saat ini mulai banyak digemari oleh generasi muda.

  • Campursari

Campursari merupakan salah satu seni musik atau olah vokal Jawa yang diiringi dengan alat musik seperti gamelan yang kemudian dipadukan dengan alat-alat musik modern, misalnya keyboard. Dengan demikian, campursari merupakan perpaduan musik dari instrumen tradisional dan instrumen barat yang menghasilkan tangga nada pentatonis dan diatonis. Dalam lirik campursari, terdapat nilai atau pesan yang bermanfaat dalam menjalankan kewajiban hidup berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara yang dikemas dengan indah. 

  • Hadroh

Hadroh merupakan sebuah kesenian yang menggunakan alat musik rebana dan diiringi dengan syair nyanyian pujian yang digunakan untuk acara-acara keagamaan, misalnya acara maulid Nabi Muhammad SAW. Hadroh merujuk pada kebudayaan Islam yang biasa disebut sebagai kegiatan syiar lewat syair. Di Dusun Saradan, Hadroh menjadi kesenian yang digemari secara universal karena penggemarnya berasal dari berbagai generasi.

  • Qasidah

Qasidah merupakan kesenian berbentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Nyanyian qasidah memiliki unsur keagamaan yang direpresentasikan melalui nyanyian berisi lirik puji-pujian untuk kaum muslim. Qasidah di Dusun Saradan pernah meraih juara 1 tingkat kabupaten serta pernah mengisi acara di Alun-Alun Utara Yogyakarta sebanyak dua kali. 

  • Jathilan

Jathilan merupakan kesenian yang mengandung unsur hiburan, unsur religi, serta unsur ritual karena biasanya seorang pawang atau dukun melakukan ritual untuk menguasai tempat tersebut sebelum pertunjukan dimulai. Jathilan berasal dari kalimah dalam bahasa Jawa, yaitu “jaranne jan thil-thilan tenan,” yang memiliki arti “kudanya benar-benar joget tidak beraturan.” Hal ini terjadi terutama setelah para penari jathilan telah dirasuki. Jathilan merupakan sebuah pertunjukan seni yang menceritakan sebuah perjuangan Raden Fatah yang dibantu oleh Sunan Kalijaga ketika melawan penjajahan Belanda. 

  • Reog

Reog merupakan kesenian tradisional yang dilakukan di arena terbuka yang fungsinya sebagai hiburan rakyat dengan tujuan mempererat tali silaturahmi yang di dalamnya terdapat unsur magis atau nilai-nilai leluhur. Reog mengangkat kisah seorang raja dari kerajaan Bantarangin, yaitu Kelana Suwandana yang ingin melamar putri Kerajaan Kediri, yaitu Dewi Ragil Kuning atau Putri Sanggalangit. Di Dusun Saradan, kesenian reog lebih banyak digemari oleh generasi tua. Para tokoh kesenian biasanya berlatih reog dua minggu sekali bersama bapak Ponimin selaku pelatih sekaligus Ketua RT 02 di Dusun Saradan. Lebih lanjut, bapak Sugiran selaku ketua Sanggar Seni Muda Budaya di Saradan memiliki harapan agar kesenian ini dapat dilakukan regenerasi oleh anak-anak muda karena kesenian ini lebih sulit untuk dipertahankan dibandingkan kesenian-kesenian lainnya sehingga lebih berisiko untuk punah.

  • Tayub 

Tayub merupakan kesenian yang sangat dilestarikan di Dusun Saradan. Kesenian ini biasanya dimainkan ketika acara pesta rakyat. Tayub dilakukan dengan mementaskan tari-tarian pada beberapa acara, seperti merti dusun, rasulan, dan majemukan. Kesenian ini dilakukan sebagai wujud rasa cinta terhadap desa serta wujud rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT karena telah mengenal Islam sebagai sebuah agama yang masuk ke dalam wilayah Jawa. Kesenian ini juga dilakukan sebagai wujud rasa syukur masyarakat khususnya di Jawa atas apa yang telah didapatkan selama setahun.

Disusun Oleh:

Nurul Falyadhia Amirazanna – KKN UII

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *